Senin, 22 Juni 2015



žTEORI KEYNES  




ž  Keynesianisme, atau ekonomi ala Keynes atau Teori Keynes, adalah suatu teori ekonomi yang
didasarkan pada ide ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan
suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting.
Kebangkitan ekonomi Keynesianisme menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire, suatu teori ekonomi
yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur
tangan negara. 

 Teori ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat memengaruhi perilaku individu ekonomi mikro.
Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomi didasari oleh 
pengembangan output potensial, Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor 
utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat 
bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk 
mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, 
uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja
dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga
akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, Kesimpulan utama dari teori ini
adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke
kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi
klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di
masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.dan kondisi perekonomian akan kembali
ke tingkat normal.  

  Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan
output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini
bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk tidak
menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal. Thori
Keynes tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang. Sebaliknva, teori ini dengan negara
kapitalis maju. Namun dalam rangka mengetahui seberapa jauh Keynes dapat diterapkan pada
perekonomian negara terbelakang, ada baiknya kita lihat teori ini secara ringkas.  
ž   
Penerapan Teori Keynes pada Negara Terbelakang
 
      Teori Keynes tidak dapat diterapkan pada setiap tatanan sosio-ekonomi. Ia hanya berlaku  pada
      ekonomi kapitalis demokratis yang telah maju. Sebagaimana tulis Schumpeter, “Ajaran
      praktis Keynes merupakan bibit yang tidak dapat dipindahkan ke tanah seberang; ia akan mati di sana
      dan bahkan menjadi beracun sebelum mati. Tetapi di tanah Inggris, tanaman ini tumbuh dengan subur dan
      menjanjikan buah dan keteduhan. Begitu juga dengan saran lain yang pernah dikemuk akan Keynes.”
               
      Sebelum kita mempelajari penerapan ekonomi Keynes pada negara terbelakang, kita  perlu lebih dahulu
      menelaah asumsi ekonomi Keynes dihadapkan dengan kondisi yang berlaku di negara terbelakang.
ž   
Asumsi Keynes dan Negara Terbelakang 

Ilmu ekonomi Keynes didasarkan pada asumsi berikut, yang penerapannya pada negara terbelakang
bersifat terbatas: Pengangguran Siklis. Teori Keynes didasarkan pada adanya pengangguran siklis yang
terjadi selama depresi.

Analisa Periode Jangka Pendek.
  
Analisa Keynes merupakan analisa periode jangka  pendek ia menganggap faktor berikut ini sebagai
tetap (given): keterampilan dan kuantitas tenaga kerja yang tersedia; kuantitas dan kualitas peralatan
yang tersedia; teknologi yang ada; derajat  persaingan; selera dan kebiasaan konsumen; tidak
termanfaatkannya berbagai intensitas tenaga kerja, aktivitas

pengawasan dan organisasi serta struktursosial,” Padahal pembangunan ekonomi
merupakan analisa periode jangka panjang, seluruh faktor dasar yang diasumsikan Keynes 
sebagian tetap (given) itu berubah setiap waktu Ekonomi Tertutup. Teori Keynes didasarkan pada
asumsi ekonomi tertutup. Tetapi negara terbelakang bukanlah ekonomi tercutup. Mereka adalah
ekonomi terbuka, dengan  perdagangan luar negeri memainkan peranan dominan dalam
pembangunan. Ekonomi seperti itu terutama tergantung pada ekspor hasil pertanian dan bahan baku
industri serta impor barang-  barang modal. Dengan demikian ekonomi Keynes dalam hal ini tidak
begitu relevan dengan negara terbelakang Penawaran-lebih faktor komplementer dan faktor tenaga
kerja. Teori Keynes mengasumsikan adanya penawaran-lebih faktor komplemen, faktor tenaga kera
dan sumber  pelengkap lainnya dalam perekonomian. Analisanya mengacu pada depresi ekonomi
dengan menganggap “industri, mesin, manajer dan pekerja, begitu juga kebiasaan konsumsi,
semuanya telah ada di sana, tinggal menunggu waktu untuk memainkan kembali peranan dan fungsi
mereka yang untuk sementara tertunda.” Tetapi di dalam perekonomian terbelakang tidak ada istilah
penundaan kegiatan ekonomi untuk sementara waktu seperti itu. Kegiatan ekonomi statis. Modal,
kterampilan, penawaran faktor, dan prasarana ekonomi sangat‟kurang.  
   
 Tenaga Kerja dan Modal secara serempak menganggur. Lebih dan itu, berdasarkan asumsi dan 
analisa Keynes tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja dan modal secara 
serempak menganggur. Bila tenaga kerja menganggur, modal dan peralatan juga tidak 
sepenuhnya terpakai atau ada kapasitas lebih di dalamnya. Tetapi tidak demikian halnya di 
negara terbelakang. Bila tenaga kerja menganggur maka tidak ada persoalan mengenai tidak 
termanfaatkannya modal, karena peralatan dan modal itu sendiri sangat langka  

   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar