Senin, 22 Juni 2015

10.sebutkan klasifikasi sistem ekonomi berdasarkan penekanan hak kepemilikan yang diberlakukan ?
Klasifikasi Sistem Ekonomi berdasarkan penekanan hak kepemilikan yang diberlakukan yaitu:
 1. Sistem Ekonomi Sosial.Ciri-ciri sistem ini sebagai berikut :
– Tidak percaya dengan mekanisme pasar.
– Variasi ideologi sosialisme sangan beragam.
2. Sistem Ekonomi Kapitalis.Ciri-ciri sistem ini sebagai berikut :
– Faktor-faktor produksinya sebagaian besar dimiliki oleh swasta.
– Terdapatnya persaingan bebas.
– Peran pemerintah untuk mengawasi jalannya bisnis.
– Kebebasan individunya dibatasi oleh peraturan.
9.sebutkan klasifikasi sistem ekonomi berdasarkan mekanisme koordinasi?
Klasifikasi Sistem Ekonomi berdasarkan mekanisme koordinasi yaitu:
1. Sistem Ekonomi Tradisional.Ciri-ciri sistem ini sebagai berikut :
– Kegiatannya sangat terbatas.
– Tidak adanya pemisah yang tegas antara rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi sehingga bisa dianggap masih dalam satu kesatuan.
– Teknologi yang digunakan sangat terbatas.
– Masyarakatnya sangat statis karena tidak adanya hubungan dengan dunia luar.
2. Sistem Ekonomi Komando.Ciri-ciri sistem ini sebagai berikut :
– Kegiatan ekonominya diatur oleh pemerintah.
– Tidak ada kebebasan dalam usaha.
– Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat atau swata.
– Tidak ada tukar-menukar.
3. Sistem Ekonomi Liberal.Ciri-ciri sistem ini sebagai berikut :
– Hak milik perorangan diakui.
– Kegiatan yang dilakukan bersifat profit oriented.
– Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba.
– Kebebasan masyarakat untuk berinovasi dan berimprovisasi diakui dan dihormati.
– Keikutsertaan pemerintah hanya terbatas pada pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi.
– Tiap orang bebas memilih pekerjaan dan bebas memiliki alat-alat produksi.
8.sebutkan dan jelaskan teori inflasi?

a. Teori Kuantitas

Teori Kuantitas memaparkan bahwa terjadinya inflasi hanya disebabkan oleh satu faktor, yaitu akibat adanya kenaikan jumlah uang yang beredar (JUB). Inti dari teori ini adalah sebagai berikut:
1)      Inflasi akan terjadi jika ada penambahan jumlah uang yang beredar, baik penambahan uang kartal atau penambahan uang giral. Sesuai dengan teori kuantitas yang diajukan oleh ekonom bernama Irfing Fisher, yang dijabarkan dalam persamaan berikut
MV = PT.
Faktor yang dianggap konstan adalah V dan T, sehingga jika M (money in circulation) bertambah, maka akan terjadi inflasi (kenaikan harga).
2)      Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar dan oleh psikologi atau harapan atau ekspektasi dari masyarakat tentang kenaikan harga di masa yang akan datang. Jadi, apabila masyarakat sudah beranggapan bahwa akan terjadi kenaikan harga barang, maka tidak ada kecenderungan atau keinginan untuk menyimpan uang tunai lagi dan mereka lebih suka menyimpan harta kekayaannya dalam bentuk barang.

b. Teori Keynes

Pembahasan tentang inflasi dalam Teori Keynes didasarkan pada teori makronya. Teori Keynes menjelaskan bahwa inflasi terjadi karena suatu masyarakat cenderung ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Keadaan seperti ini ditunjukkan oleh permintaan masyarakat akan barang-barang yang melebihi jumlah barang- barang yang tersedia. Hal ini menimbulkan inflationary gap. Ketika inflationary gap tetap ada, maka selama itu pula proses inflasi terjadi dan berkelanjutan.
Keynes tidak sependapat dengan pandangan yang diajukan dalam teori  kuantitas. Teori kuantitas tersebut menyatakan bahwa kenaikan jumlah uang yang beredar akan menimbulkan kenaikan tingkat harga, namun tidak akan menimbulkan peningkatan pendapatan nasional.
Kemudian Keynes berpendapat bahwa kenaikan harga tidak hanya ditentukan oleh kenaikan jumlah uang yang beredar saja, namun juga ditentukan oleh kenaikan biaya produksi.

c. Teori Strukturalis

Teori Strukturalis merupakan teori yang menjelaskan fenomena inflasi dalam jangka panjang. Hal ini didasarkan pada penjelasannya yang menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari kekakuan atau infleksibilitas struktur ekonomi suatu negara.
Menurut teori ini, ada dua ketegaran atau kekakuan utama dalam perekonomian negara sedang berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu ketegaran persediaan bahan makanan dan barang-barang ekspor.
1) Kekakuan penerimaan ekspor.
Kekakuan penerimaan ekspor menunjukkan peningkatan nilai penerimaan ekspor selalu lebih lamban daripada nilai impornya. Akibat  kelambanan tersebut, negara mengalami kesulitan dalam membiayai impor baik bahan-bahan baku ataupun barang modal seperti mesin-mesin atau peralatan industri lainnya.
Oleh sebab itu, pemerintah berusahan menggalakan pendirian industri dalam negeri dalam rangka mensubstitusi barang-barang impor. Namun demikian, pada umumnya biaya produksi industri dalam negeri cenderung lebih mahal, sehingga harga-harga jual barang pun menjadi naik dan terjadilah inflasi.
2) Kekakuan penawaran bahan makanan.
Pada umumnya di negara berkembang penawaran bahan makanan lebih lamban jika dibandingkan pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan per kapitanya. Hal ini  berakibat pada harga bahan makanan akan naik dan melebihi harga barang-barang lainnya. Karena bahan makanan merupakan kebutuhan primer maka kenaikan harga bahan makanan mendorong para buruh menuntut kenaikan upah. Upah yang naik mengakibatkan naiknya biaya produksi di berbagai perusahaan yang pada akhirnya mengakibatkan naiknya harga jual berbagai macam barang dan jasa sehingga terjadilah inflasi
Dalam hal ini Inflasi cenderung terjadi karena pertambahan produksi barang-barang terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya. Lambatnya produksi ini mengakibatkan terjadinya menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat selanjutnya adalah kenaikan harga-harga barang lain, sehingga terjadi inflasi. Inflasi seperti ini tidak bisa diobati hanya dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, tetapi harus dengan pembangunan sektor bahan makanan dan ekspornya.
7.sebutkan hal - hal apa saja yang mempengaruhi inlasi?

Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi

                (1) Meningkatnya Kegiatan Ekonomi
Meningkatnya kegiatan ekonomi mendorong peningkatan permintaan agregat yang tidak diimbangi dengan meningkatnya penawran agregat karena adanya kendala struktural perekonmian. Indikatornya : masih rendahnya kapasitas terpakai sektor industri pengolahan (39% – 51%) dan menurunnya produksi tanaman bahan makanan (sumbangan pada PDB berkurang 1,1%) pada tahun 2001.

(2) Kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan
Kebijakan pemerintah dalam tahun 2001 menaikkan harga barang dan jasa seperti BBM, listrik, air miinum dan rokok serta menaikkan upah minimum tenaga kerja swasta dan gaji pegawai negeri diperkirakan memberikan tambahan inflasi IHK sebesar 3,83%.

(3) Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
Pengaruh kuat depresiasi nilai tukar rupiah diketahui dari hasik penelitian bank Indonesia, antara lain :
· Perilaku harga cenderung mudah meningkat karena pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah
· Perilaku harga cenderung sulit untuk turun apabila nilai tukar rupiah menguat, seperti pada bulan Agustus menguat 4,0%, bulan Juli menguat 21,0%, namun harga hanya turun (deflasi) sebesar 0,24%.

(4) Tingginya ekspektasi inflasi masyarakat
Tingginya inflasi IHK tidak lepas dari pengaruh ekspektasi inflasi oleh produsen dan pedagang serta konsumen.
Tingginya ekspektasi inflasi pada produsen dan pedagang sepanjang tahun 2001 terutama dipengaruhi oleh tingginya inflasi tahun 2000 yang mencapai 9,35%. Sedangkan ekspektasi para konsumen terutama dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan harga barang-barang yang dikendalikan pemerintah dan ekspektasi nilai tukar rupiah. (Laporan Bank Indonesia Tahun, 2001).

6.sebutkan bentuk - bentuk lembaga keuangan informal di indonesia?
Bentuk-bentuk usaha lembaga keuangan informal yang ada di Indonesia antara lain riba dan ijon. Usaha riba adalah usaha memberi pinjaman dengan mengenakan bunga yang sangat tinggi, sehingga sering disebut sebagai lintah darat atau rentenir.
Praktik ijon terjadi di kalangan petani, di mana pemodal memberikan dana kepada petani, dengan syarat hasilnya nantinya harus dijual kepada pemodal. Yang menjadi persoalan dalam praktik ijon adalah seringkali harga jual hasil petani sangat rendah dibanding harga pasar yang berlaku.
5.apa yang dimaksud dengan lembaga keuangan informal?
Lembaga keuangan informal adalah lembaga yang menjalankan fungsi lembaga keuangan namun tidak berlandaskan kekuatan hukum. Di Indonesia lembaga-lembaga ini terutama beroperasi di pedesaan atau masyarakat kelompok bawah. Umumnya prosedur dan perjanjian peminjaman amat cepat, sederhana, dan berdasarkan perjanjian lisan atau tertulis yang sederhana.
4.apa yang yang dimaksud dengan inflasi?
indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.